Senin, 19 November 2012


Penulisan makalah standar dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu format makalah biasa dan format skripsi mini.
Pada perkuliahan, format penulisan yang baik biasanya menggunakan kertas ukuran A4, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman, dan paragraf tipe justify. Nomor halaman biasanya diletakkan di kanan bawah kertas. Namun, ada juga penulisan nomor halaman di tengah. Hal ini tergantung pula oleh kebijakan masing-masing pengajar. Untuk ukuran margin juga disesuaikan tergantung kebijakan masing-masing pengajar.
Kedua format penulisan makalah kuliah terbagi dua dan dapat dilihat dalam uraian berikut.

Format Makalah Biasa

Semua bagian (bab) ditulis menjadi satu dalam format penulisan jenis ini. Maksudnya, apabila bab dua masih ada dalam halaman yang sama dengan bab satu, penulisannya tidak boleh dipisah dengan bab satu atau dengan kata lain masih ada di halaman yang sama. Bagian-bagian penting dari format seperti ini yaitu:
  • Judul Makalah
Judul biasanya ditulis dengan format paragraf tipe center, dicetak tebal, ukuran font 14 atau 12.
  • Pendahuluan
Bagian ini merupakan pengantar dari isi makalah. Diawali dengan bahasan yang umum lalu semakin menyempit menuju topik utama makalah.
  • Isi
Bagian ini merupakan bagian terpenting karena merupakan bahasan atau analisis masalah. Isi dapat dibagi menjadi beberapa subbab dan bab baru. Maksudnya, apabila analisis masalah terdiri daribeberapa bahasan, bab baru dapat dibuat. Bagian tersebut tetap disebut isi.
  • Penutup
Bagian terakhir ini merupakan kesimpulan dari analisis masalah. Penutup atau kesimpulan tidak boleh diuraikan terlalu panjang. Isinya juga tidak boleh terdiri dari contoh, karena contoh seharusnyaditulis dalam bagian isi. Selain itu, penutup atau kesimpulan tidak boleh mengandung isi yang membutuhkan penjelasan lagi. Dengan demikian, isi dari penutup atau kesimpulan harus benar-benar bisa menjawab pertanyaan dan hasil analisis masalah.
  • Daftar Pustaka
Jangan lupa untuk mencantumkan data dan sumber pustaka yang diambil dan digunakan dalam makalah. Masalah copy paste sebenarnya sepele, tapi hukumannya sangat berat, apalagi dalam dunia perkuliahan. Bagian ini tidak perlu diberi nomor bab, hanya ditulis dengan judul Daftar Pustaka.

Format Makalah Skripsi Mini

Seperti namanya, format makalah seperti ini menyerupai format penulisan skripsi. Disebut skripsi mini karena jumlah halamannya tidak sebanyak skripsi. Sebenarnya, bagian-bagiannya sama dengan format makalah biasa (judul makalah, pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka), tapi setiap bagian ditulis pada halaman yang terpisah.
Apabila bab satu (pendahuluan) sudah selesai tapi masih ada halaman tersisa, bab dua (isi) harus ditulis pada halaman berikutnya, begitu seterusnya pada bab-bab berikutnya. Untuk penulisan judul, pada format ini, judul ditulis pada halaman awal atau biasa disebut sampul depan (cover).

Contoh Makalah dengan Format Skripsi Mini

Berikut adalah contoh pembuatan BAB I skripsi mini yang membahas tentang ilmu perbandingan bahasa.

BAB I

1.1    Latar Belakang     
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan bahasa kita bisa mengungkapkan segala hal yang kita pikirkan. Dengan bahasa pula nenek moyang kita menurunkan kebudayaannya kepada kita, anak cucunya. Bahkan, pendidikan dan segala macam disiplin ilmu dapat tersampaikan dengan efektif melalui bahasa.
Bahasa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia merupakan tanda yang jelas dari kepribadian, yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa; tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Dari pembicaraan seseorang saja kita dapat menangkap tidak saja keinginanannya, tetapi juga motif keinginannya, latar belakang pendidikannya, pergaulannya, adat istiadatnya, dan lain sebagainya.   
Selain bahasa, budaya merupakan satu ciri dari kepribadian bangsa. Bahasa sebagai dasar budaya juga merupakan bagian dari budaya itu sendiri. Budaya berkembang karena bahasa, bahasa berkembang juga karena budaya. Keduanya saling berhubungan satu sama lain.
Dalam hal ini kami menginsyafi sebuah desa budaya tentu sarat dengan bahasa. Di samping itu, sebuah desa budaya juga ternyata sarat dengan sastra. Maka dari itu, bahasa, sastra, dan budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Selain hal yang kami utarakan di atas, bahasa juga dipakai sebagai salah satu alat yang digunakan untuk ilmu pengetahuan. Dengan bahasa, manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat disampaikan kepada khalayak umum.
Begitu pun dengan semua tempat yang kami kunjungi pada kuliah kerja lapangan kali ini, semuanya berkaitan erat dengan bahasa. Bagaimana bahasa menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dapat menjadi sesuatu yang penting untuk disampaikan.

1.2    Masalah Penelitian

Masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah mengenai gejala kebahasaan yang terdapat di Desa Paas, baik yang dihasilkan secara turun temurun dari penduduk asli Desa pameungpeuk maupun yang dibawa dari luar Desa Pameungpeuk.

1.3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, kami mengidentifikasikan masalah yang kami bahas sebagai berikut.
  1. Keadaan geografis dan kultur Desa Paas,
  2. Situasi kebahasaan yang terdapat di Desa Paas,
  3. Foklor yang terdapat di Desa Paas sebagai bagian dari faktor yang memengaruhi situasi kebahasaan di desa tersebut.
1.4. Tujuan Penelitian     
Atas dasar permasalahan di atas, tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah:
  1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan kondisi fisik, sistem pemerintahan, dan kependudukan, serta mengetahui sedikitnya sejarah singkat mengapa desa yang kami teliti disebut Desa Paas,
  2. Mahasiswa mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi situasi kebahasaan di daerah tersebut,
  3. Mahasiswa mengetahui perbedaan dan persamaan situasi kebahasaan di daerah tersebut dengan situasi kebahasaan di daerah lain yang sekerabat.
1.5. Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode mengumpulkan data secara langsung di lapangan. Metode ini sangat efektif digunakan dengan pertimbangan agar data yang diperoleh di lokasi penelitian dilaporkan apa adanya, kemudian data yang diperoleh tersebut dapat diteliti dan dipelajari lebih lanjut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada pengurus Desa, dan penduduk Desa Paas.

1.5.1.  Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan melakukan wawancara dan perekaman secara langsung terhadap narasumber. Kami menggunakan daftar tanyaan sebagai sumber utama. Selain itu, kami menggunakan sumber lain yang berasal dari data yang berkenaan dengan daerah setempat.
1.5.2. Metode dan Analisis Data
Metode dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif, yakni membandingkan  bahasa Sunda Desa Paas secara fonemis dengan bahasa Sunda kamus, dengan perincian sebagai berikut.
  1. Data diperoleh melalui hasil wawancara langsung terhadap narasumber.
  2. Data yang telah terkumpul dipisahkan menurut klasifikasi yang telah ditentukan.
  3. Data yang telah diklasifikasikan tersebut kemudian dianalisis secara struktur dan disusun menjadi sebuah laporan.
1.6. Sumber Data
Sumber data yang kami peroleh yaitu berasal dari :
  1. Kantor Desa Paas;
  2. Wawancara yang dilakukan terhadap penduduk dan pegawai pemerintahan Desa Paas;
  3. Diskusi dengan pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya.
BAB II Pembahasan mengenai Desa tersebut beserta hasil korespondensi mengenai bahasa yang digunakan oleh penduduk setempat.
BAB III merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran mengenai apa yang telah dibahas pada BAB II.

sumber 
Posted by ManeIcon On 00.59
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube