Kamis, 30 Agustus 2012


Hari ini, besok hinga sampai kapanpun perlahan namun pasti telah bergulir mendekati akhir. Sudah saat nya bagi kita untuk mengevaluasi perjalanan kita dalam mencapai resolusi dan impian yang kita tetapkan di tahun baru kemarin. Sudah sampai manakah kita berjalan dalam mengejar impian kita di tahun ini?
Apa jadinya hidup Anda di akhir tahun nanti apabila kita masih tetap bertindak seperti yang sekarang ini? Apakah kita akan sudah mencapai tujuan-tujuan yang kita tetapkan di awal tahun lalu, ataukah tujuan-tujuan kita tetaplah hanya menjadi impian semata? Seberapa seringkah kita membuat resolusi untuk mencapai suatu impian di awal tahun, namun berakhir hanya menjadi mimpi belaka dan sekedar eforia sesaat saja?

Seperti kebanyakan orang, dahulu sayapun sering terjebak pada fenomena mimpi di siang bolong. Resolusi hanya menjadi sekedar resolusi, dari tahun ke tahun hidup saya hanya berputar-putar di tempat saja.
Salah satu hal yang paling menantang dalam proses pencapaian impian adalah bagaimana membuat diri kita mau memulainya. Banyak dari kita memiliki tujuan dan impian, terus berkutat untuk mencari informasi dan membuat rencana, yang akhirnya berujung pada tidak pernah mengambil tindakan atas rencananya tersebut. Membuat rencana atas impian Anda mungkin membuat diri Anda merasa sudah melakukan sesuatu bagi impian Anda. Akan tetapi sampai rencana tersebut Anda eksekusi dalam bentuk tindakan dan Anda belajar dari hasil yang Anda dapatkan dari tindakan tersebut, Anda tidak akan pernah dapat melangkah maju mendekati impian Anda, dan Anda tidak akan pernah dapat mencapainya.

Pertanyaan saya adalah apakah ketika Anda telah mengumpulkan keberanian Anda dan Anda membuat keputusan untuk bertindak, apakah Anda dijamin pasti akan mencapai semua impian Anda?


Belum tentu! Pada awalnya Anda akan menyadari bahwa semuanya terasa lebih berat dan lebih rumit dari yang Anda pikirkan, benar? Seolah-olah seperti Anda berlari dengan ritme yang tidak jelas dan mendaki puncak gunung dengan terengah-engah, Anda akan menghadapi tantangan-tantangan, kekurangan modal, kekurangan keahlian, kurang keterampilan, menghadapi kemunduran, penundaan, rasa takut, khawatir, dan perlahan namun pasti Anda mulai kehilangan rasa percaya diri serta keyakinan Anda akan impian Anda tersebut. Di masa yang sulit seperti ini, banyak orang akhirnya menyerah dan meletakkan impiannya di dalam kotak mimpi di siang bolong. Mereka akhirnya mengesampingkan impiannya dan kembali ke zona nyamannya. Lebih parah lagi, akhirnya mereka memutuskan untuk menjalani kehidupan yang rata-rata saja, dan sudah tidak memiliki keyakinan lagi untuk dapat berhasil dalam mengejar impiannya. Mereka memutuskan mengadopsi keyakinan bahwa mereka memang tidak layak, tidak bisa, tidak mampu untuk lebih sukses di dalam kehidupan mereka.

Apakah Anda sendiri pernah mengalaminya?


Jangan khawatir, kebanyakan orang pernah mengalaminya. Saya sendiripun pernah mengalaminya.
Jauh sebelum saya membangun 4 bisnis saya yang sekarang, menjadi pembicara publik serta pembimbing pribadi bagi ratusan pemilik bisnis dan eksekutif perusahaan, saya adalah seorang yang sangat minder, pemalu dan gagap. Saya mengawali perjalanan saya dari sebuah desa kecil di Jawa Tengah.

Jadi skenario di atas bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan Anda bila Anda memang mau berkomitmen. Anda dapat mengambil kembali impian Anda yang telah Anda kesampingkan, dan memulai kembali dari awal dengan pemahaman yang akan saya bagikan dalam artikel ini. Seperti Anda lihat dan pahami bahwa semua kesulitan yang saya diskripsikan di atas adalah sebuah fase yang selalu kita alami dalam mengejar impian kita. Hal ini akan terus berlanjut dengan tingkatan (level) kesulitan yang berbeda dalam fase-fase kita yang berikutnya.
Anda akan kembali mengalami tantangan-tantangan Anda berikutnya sekalipun Anda telah berhasil mengatasi tantangan-tantangan Anda yang sekarang, karena apapun keahlian, keterampilan, kebiasaan, sikap dan network yang telah berhasil membawa Anda mencapai level kehidupan Anda yang sekarang, TIDAK AKAN PERNAH dapat membawa Anda ke level kehidupan Anda yang berikutnya yang lebih baik. Selalu diperlukan keahlian, keterampilan, kebiasaan, sikap, dan network baru.


Banyak orang berhenti di fase awal ketika mengalami tantangan dalam mengejar impian mereka, karena mereka berpikir bahwa ini akan selalu terasa demikian berat, menyesakkan, dan menakutkan. Apa yang tidak mereka sadari adalah bahwa apabila mereka mau belajar dari setiap umpan balik/ hasil yang mereka dapatkan dari tindakan mereka sebelumnya, mereka dapat melakukan perubahan strategi dan melakukan tindakan baru yang berbeda. Sehingga kita bukan hanya gigih di dalam melakukan tindakan-tindakan yang sama setiap kalinya, terutama apabila tindakan tersebut tidak memberikan hasil yang mengarah pada impian kita, akan tetapi kita menjadi pribadi yang tetap gigih dalam bertindak dan cerdas dalam mengubah strategi untuk tindakan kita berikutnya.

Seperti dalam sebuah training yang saya bawakan untuk salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Begitu hebatnya mental dan semangat juang para anggota mereka, sehingga mereka memiliki kultur untuk tidak akan menyerah sebelum mereka ditolak sebanyak 10.000 kali.

Pertanyaan saya, siapkah Anda dan kuatkah mental Anda ditolak sebanyak 10.000 kali di dalam hidup Anda?
Saya yakin tidak. Bahkan saya pribadi juga tidak mau ditolak sebanyak 10.000 kali untuk satu rencana saya. Akan lebih baik apabila setelah 2000 kali Anda ditolak, berhentilah untuk berfikir dan merenung.
Perhatikan umpan balik yang Anda dapatkan, dan ubahlah strategi Anda.
Ubahlah presentasi penjualan Anda, ubahlah target pelanggan Anda, ubahlah cara Anda berkomunikasi, ubahlah penampilan Anda, ubahlah sikap dan kebiasaan Anda, dll.

Dengan bekerja gigih dan tetap cerdas, Anda tidak akan mengalami 10.000 kali penolakan tanpa belajar sesuatu darinya.


Dengan melakukan ini, setiap langkah yang Anda lakukan ke depan akan menjadi semakin mudah dan semakin mudah, karena Anda akan menjadi pribadi yang berbeda setiap kali Anda mau belajar dari setiap umpan balik yang Anda dapatkan dari tindakan Anda sebelumnya.
Tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, dan bahkan network Anda akan berubah secara setahap demi setahap.
Otot-otot pikiran dan psikologis kita menjadi makin terlatih dan makin kuat untuk menanggung beban yang lebih berat.
Bukankah hal ini juga terjadi dalam otot-otot fisik kita? Semakin kita latih, ia akan semakin kuat dan semakin mampu menanggung beban yang lebih berat.


Akhirnya, sama seperti kita mendorong sebuah mobil yang sedang mogok. Akan terasa berat di awalnya, akan tetapi setelah menggelinding, kekuatan momentum gerak akan mengambil alih dan kita akan menjadi lebih ringan.
Tiba-tiba kita menyadari bahwa ternyata kita tidak perlu mendorong terlalu kuat lagi untuk menggelinding ke depan, semuanya terasa ringan dan menyenangkan. Pengalaman ini akan berlaku dalam hidup Anda juga! Yang perlu Anda lakukan adalah tetaplah bergerak ke depan.
Bahkan seandainya Anda tidak dapat berdiri dengan kaki Anda sekalipun, bangkitlah dengan kedua lutut dan kedua tangan Anda dan merangkaklah!
Tetaplah bergerak mengejar impian Anda dan berkomitmenlah untuk tidak akan pernah membuka pintu menyerah! Kekuatan alam, momentum gerak akan membantu Anda untuk menggelinding nantinya.


Sudah menjadi hukum alam bahwa segala sesuatu selalu memiliki masa persiapan nya masing-masing. Kita perlu minimum 7 bulan berada dalam kandungan Ibu kita untuk mempersiapkan diri terlahir dengan baik dan dapat bertahan hidup. Semua bibit tanaman yang kita semai selalu membutuhkan waktu persiapan untuk dapat bertumbuh dengan baik. Masa persiapan inilah kuncinya. Apa yang Anda lakukan dalam masa persiapan Anda dengan segala tantangan yang Anda hadapi? Apakah Anda menyerah ataukah Anda belajar darinya?

Bila Anda ingin mempercepat prosesnya, inilah pesan saya : bekerjalah dengan melibatkan 100% hati, pikiran dan usaha Anda. Bekerjalah lebih keras, lebih cepat, dan ambillah langkah lebih besar setiap kalinya. Ingatlah untuk berhenti dan belajar dari setiap umpan balik yang Anda dapatkan.

Salah satu alasan lagi mengapa banyak orang tidak berhasil dalam mengejar impian mereka adalah mereka takut dan tidak mau memberikan 100% dirinya untuk mengejar impiannya. Mereka menahan energi, sumber daya, usaha mereka dalam mengejar impian mereka. Mungkin mereka tidak menyadarinya, tapi mereka merasa bahwa mereka lebih nyaman bekerja dengan perlahan, menghindari resiko, dan kembali ke zona nyaman mereka. Banyak pemilik bisnis yang saya jumpai bahkan mengatakan bahwa mereka mencoba berbisnis sampingan dan kecil-kecilan. Ketika Anda berbisnis sampingan dan kecil-kecilan, hasilnya akan selalu “sampingan dan kecil-kecilan” karena Anda tidak menaruh 100% hati, pikiran, dan usaha Anda di dalamnya.


Apabila Anda ingin membuat perkembangan yang nyata dalam hidup Anda, berkomitmenlah untuk mengambil langkah yang lebih besar, memberikan 100% energi dan fokus Anda pada impian Anda. Dengan melakukannya, Anda akan mendorong diri Anda di fase awal mengambil tindakan tadi dan menemukan diri Anda berlayar mengarungi lautan dan menantang setiap ombak, badai yang menghadang Anda untuk mengejar impian Anda.
Selamat bertindak dan belajar dari umpan balik dalam hidup Anda!
 

Posted by ManeIcon On 12.35 READ FULL POST
“M E R A I H    M I M P I” Mulai dulu baru mikir, mikir-mikir melulu kapan mulainya (Actions)
Hasrat sebuah perubahan
perubahan . . .
Kita selalu tumbuh dan mengalami
perubahan bersama waktu . . .
ketika kecil aku memiliki sebuah impian
untuk mengubah dunia.
perlahan aku tumbuh dan mulai mengerti kalau impian itu begitu sulit terlaksana, akupun mengerti
Suatu tekad yang besar, akan membutuhkan kekuatan besar pula untuk melakukannya

Sejak itu kuputuskan untuk mengubah negeriku sendiri
dimana aku lahir dan tumbuh untuk memiliki mimpi.
Dan ternyata negeriku yang kecil tak jua kunjung
Mengalami perubahan dengan apa yang kulakukan.
Lalu kuputuskan untuk mengubah keluargaku sendiri
Dalam waktu yang cukup lama kurasakan keluargaku juga tak berubah.
Dan akhirnya
kuputuskan untuk mengubah apa yang belum berubah
pada diriku sendiri, yaitu aku masih harus belajar untuk mengerti Akan hasrat sebuah perubahan,
Andai kemarin aku lebih dulu mengubah diriku sendiri
mungkin keluargaku perlahan ikut berubah,
dan akupun bisa membuat perubahan untuk negeriku sendiri, dan manakala suatu saat aku bisa mengubah dunia.
kita selalu memiliki hasrat untuk selalu berubah,
dari hal yang buruk kita ingin menjadi baik, dari kekurangan kita selalu ingin lebih, bahkan lebih dari itu kita ingin sempurna.
Bukankah sempurna itu sulit dilakukan . . .?
Tapi syukurilah kesederhanaan yang kita miliki,
mungkin dengan itu kita bisa melihat kesempurnaan dari sesuatu yang terlihat sederhana.
Belajarlah,
Bagaimana seharusnya kita bisa mengerti apa yang tak kita tau Dan sebaliknya, tau apa yang tak kita mengerti.
Dan syukurilah kalau kita belum mengerti, sebab kita akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan belajar.
Syukurilah apa yang dapat kita lakukan hari ini,
walau hanya perubahan kecil, manakala Suatu saat apa yang kita kerjakan bisa menjadikan perubahan yang besar.
Lihatlah suatu yang kecil itu dengan pandangan yang sempurna dan lakukan perubahan yang sederhana, manakala suatu saat bisa terlihat menjadi sempurna untuk kita dan orang lain.
Suatu waktu Kita berjalan bersama untuk sebuah tujuan,
Dan tak menyadari seberapa besar mimpi yang kita punya, namun setegar karang yang memaku ombak kita yakin untuk tetap bertahan.
Dan pernah suatu waktu pula kita terpisah untuk satu tujan yang lain,
Namun ketika salah satu antara kita jatuh Kita mencoba saling menopang untuk bangkit bersama.
Suatu ketika Kita terhenti menyaksikan langit yang mahaluas indahnya, dan itu seperti sebuah kebebasan tanpa batas yang kita nikmati bersama.
Ketika Saatnya datang gemuruh dan halilintar, kita terdiam dan berpelukan Dibawah tatapan langit hitam, saling terpaku dan ketakutan merenungi perjalanan kita bersama
Dan suatu waktu Kita bermimpi tentang masa depan dan melihat Matahari yang sama, Matahari yang serupa tegasnya tatapan mata dunia melihat harapan kita.
dan Saat malam pun, Rembulan yang menyapa masih terlihat sama, serupa dinginnya tatapan kesunyian dan kepedihan.
Tapi AKU masih bisa bermimpi dalam kepedihan itu, begitupun KAMU.
Karena KITA adalah SATU dari sekian MIMPI,..
KITA adalah IMAJINASI dari adanya dunia,..
KITA adalah PERUBAHAN yang telah terukir dalam rentang waktu yang terus berjalan di mukabumi ini.
Sejenak kita merenunginya bersama ;
Apakah selama ini kita hanya berMIMPI saja dalam tidur yang cukup lama, ataukah kita tak pernah terbangun untuk sejenak dan meraihnya.
Dan kuyakinkan padamu ;
Tak ada mimpi yang lebih besar selain kemampuan untuk merubah diri sendiri agar menjadi berarti “
Dan Kurasa akhirnya kita akan mengerti, Sebesar apa MIMPI dan keingingan itu.
Bisa berziarah ke Tanah Suci adalah impian umat muslim. Di kampungku, orang yang berangkat haji biasanya juragan beras atau pemilik toko material alias orang kaya.
Bagi orang-orang kurang mampu atau pas-pasan, bermimpi pun rasanya tidak pede.
SEORANG tukang cukur tradisional dengan beban delapan anak yang harus diberi makan, disekolahkan, dan diberi baju, bermimpi ke Tanah Suci, rasanya sesuatu hal  yang mustahil. Tak terkecuali di mata para tetangga baik secara logika maupun matematis. Bahkan tak segan ada beberapa yang menyindirnya sebagai pungguk merindukan bulan.
Tetapi tidak bagi Allah SWT. Apa pun yang dikehendaki-Nya, kun fayakun, jadi maka jadilah, dengan bergelut dalam keterbatasan, pada akhirnya rupanya Allah SWT memberi jalan melalui cara lain yang tidak diduga-duga.
Berani bermimpi tentu sah-sah saja. Keyakinan dan kehebatan do’a ternyata mengantarkan seseorang mewujudkan mimpinya. Jangan takut untuk bermimpi!

Buah Mimpi

Bermimpi, sama hal nya dengan sebuah angan, karena angan itu sendiri adalah mimpi. Pernahkah terpikir berapa lama kita hidup di dunia tanpa satupun mimpi yang ingin kita raih…?
Tentu kita tidak akan semangat menjalani hidup ini,karena dengan satu mimpiyang kita miliki,Kita bisa menjadi seorang pekerja keras…!satu contoh Misalnya kita memiliki impian bahwa suatu saat kita ingin memiliki rumah idaman.
Bagi pemimpi yang cepat tanggap dengan mimpinya,Mulai hari ini dia akan berusaha bagaimana mewujudkan mimpinya itu.Yaitu dengan jalan ia harus bekerja keras untuk menghasilkan uang agar esok ia dapat membangun rumah idaman nya itu.Dan alhasil seseorang tadi benar-benar mendapatkan rumah idaman nya itu.
karena ia tlah bekerja keras untuk meraih mimpi nya itu,
dan mimpinya pun bermakna.
Hidup hanyalah sebuah perjalanan,
apa kita harus berjalan dengan memiliki sebuah mimpi saja…?
Kita akan rugi…!
Tak ada yang melarang kita untuk bermimpi lebih dari Satu,Tak ada yang melarang jika kita memiliki lebih dari satu Cita cita…
Si bijak berkata “orang yang tidak punya cita-cita adalah kebodohan terbesar dalam hidupnya”
Itu benar, hanya orang bodohlah yang hidup tanpa cita-cita…
Mimpi adalah sesuatu yang menghiasi perjalanan hidup kita dan dapat memberikan makna Pada kehidupan, jika kita punya mimpi, kita akan mengejar mimpi itu bahkan sampai ke suatu tempat yang terlihat mustahil bagi kita.
Mimpi adalah harapan, Bermimpilah selagi kita memiliki harapan untuk mengejar mimpi itu. Orang bilang mimpi itu bunga tidur,jadi jaga dan sirami lah mimpimu dengan keyakinan,Manakala suatu saat bunga mimpimu akan berbuah dan buahnya itu adalah kenyataan.
“Mimpi dapat memberikan energi kepada kita,
Jangan jadikan itu hanya mimpisaja, tapi jadikanlah itu bukan hanya mimpi”
Semoga menginspirasi.**
Kata-kata Senduk :
“Malam Minggu gak selalu harus keluar banyak uang. Kadang, melihat bintang di langitpun sudah cukup romantis.”
Kalau di TV ada Acara Penghuni Terakhir, maka waktu tanggal tua, di dompet kita tersisa Lembaran Terakhir.”
“Mata melihat sejauh apa yang Anda lihat, tapi Visi melihat sejauh apa yang Anda pikirkan.”
“Ingin mempertahankan bisnis Anda di saat krisis? Gencarkan terus promosi Anda.”
“Dalam hidup, Keinginan & Kemampuan selalu kejar-kejaran.”
“Apa yang Anda lakukan kalau Keinginan lebih besar dari Kemampuan?”

Sumber
Posted by ManeIcon On 12.25 READ FULL POST

Kamis, 16 Agustus 2012

Posted by ManeIcon On 18.52 READ FULL POST
http://images.pearsoned-ema.com/jpeg/large/9780321193780.jpg  
 Adobe Premiere Pro merupakan software editing video digital yang diproduksi oleh Adobe System Inc. Program ini digunakan dalam proses paska produksi (post production) untuk mengolah video digital hasil shooting dengan menggunakan komputer yang kemudian didistribusikan ke dalam format VCD maupun DVD. Buku Elektronik “Capturing dan Editing Video dengan Adobe Premiere Pro beserta Tip dan Triknya” ini memberikan bimbingan kepada Anda untuk menggunakan program aplikasi Adobe Premiere Pro dengan contoh latihan yang sering digunakan dalam proses pengolahan digital video, seperti proses capture, editing, visual effects, animasi keyframe, titling, rendering serta tips dan trik tingkat lanjut. Download materi-materi yang ada di dalam buku lewat link download di bawah ini.


    Materi Buku :
  • BAB I. Sekilas Tentang Produksi Video Download
  • BAB II. Pengenalan Adobe Premiere Pro Download
  • BAB III. Mengcapture Video dan Audio Download
  • BAB IV. Proses Import dan Triming Download
  • BAB V. Memberi Efek Transisi Download
  • BAB VI. Memberi Efek Video Download
  • BAB VII. Teknik Editing Tingkat Lanjut Download
  • BAB VIII. Animasi Clip / Motion Graphics Download
  • BAB IX. Membuat Title Download
  • BAB X. Audio Treatment Download
  • BAB XI. Tip dan Trik Download
  • BAB XII. Mengekspor Movie Download
Posted by ManeIcon On 04.18 READ FULL POST

Rabu, 15 Agustus 2012


Ehm ngepost lagi … tapi tumben panjang nieh .. susah lagi…. Tapi gpp semoga bermanfaat bagi semua pengunjung terutama temen* satu kelas saya 9dhe :D
Untuk membuat kartu Nama menggunakan coreldraw sudah pasti harus punya softwarenya .. bagi yang mau gedownlod coreldraw X5 portable bisa dibawa kemana* silahkan cari di google

~ Udahkan downloadnya sekarang buka aplikasi coreldraw kalian *perhatikan gambar* perhatikan lingkaran bulat click close..




~ Lalu akan muncul jendela kosong …….. lalu tekan ctrl + n maka yang akan muncul seperti gambar dibawah ini .. pilih A4 click ok




~ Lalu muncul seperti gambar dibawah ini



Nah sekarang tempat dimulai membuatnya
~ First step pilih rectangle tool (f6) buatlah kotak sesuai besarr kartu nama yang akan dibuat





~ Second step pilih file ~ import (ctrl + I) pilih gambar yang kalian mau click import . pada area gambar pilih tempat untuk gambar yang sobat import tadi ~~ untuk lebih jelas perhatikan gambar …………



~ Sesuaikan gambar dengan besar kotak (semua pasti sudah tahu caranya)
~ kemudian pilih zoom tool . perbesar sesuai keinginan sobat semua (saya sarankan 200%)
Perhatikan gambar dibawah ini



~ kemudian pilih icon ini
atau text tool f10
Tarik garis dari attas gambar kebawah gambar seperti gambar dibawah ini



Lalu sesuaikan ukuran teks dan font tulisan



~ tulis data sobat dalam gambar tersebut
Seperti data saya inni



selesai deh cooment kalo belum ngerti
Posted by ManeIcon On 23.13 READ FULL POST

Posted by ManeIcon On 17.34 READ FULL POST
Posted by ManeIcon On 12.49 READ FULL POST

Selasa, 14 Agustus 2012

Posted by ManeIcon On 11.43 READ FULL POST

Senin, 13 Agustus 2012

Klik & Lihat
Posted by ManeIcon On 18.33 READ FULL POST
Klik & Lihat
Posted by ManeIcon On 18.28 READ FULL POST
Posted by ManeIcon On 18.24 READ FULL POST
Posted by ManeIcon On 18.20 READ FULL POST


Posted by ManeIcon On 18.17 READ FULL POST
 
Atu istuda kona ba Ms Word, klik iha link okos ne :
--------------------
--------------------
Posted by ManeIcon On 18.08 READ FULL POST
Posted by ManeIcon On 14.52 READ FULL POST
Iha mundo ne, ita nia moris sei la ses husi buat susar. Baik ba cobaan ki’ik, Kaman ou todan. Sebenarnya ita nia problema ki’ik no todan ba ita nia moris ne tergantung mai ita saida mak atu hapara tiha problema ida ne. atu nune’e, pas pavor le no hanoin didiak saida mak ita bele atasi iha ita nia problema ida ne.

1.      Haforsa An ba buat nebe kepepet liu.
Buat ida ne, khusunya ba ita nia hahalok nebe ita sering menunda ita nia serbisu, iha cara ida atu mengatasi ida ne, ita tengki haforsa an. Kolia ba ita nia an katak ita nia oras ne badak liu. Mungkin 5 ou 10 menit hanesan ne ita bele halo hotu ita nia serbisu nebe mak ita halo. Bahkan dala ruma ho deklarasaun nebe mak lebih ekstrem. Kolia katak mungkin ho ida ne ba ita nia aktivitas ba dala ikus nebe mak ita atu halo iha mundu ida ne. hau fiar katak ita mos bele halo ona buat sira ne ho ita nia kesunguhan no laiha tan ona buat nebe mak ita atu halo sai fali aban bainrua mak halo. Ita nia oras nebe singkat atu halo ita tengki serbisu lalais. Ho situasi kepepet ida ne, it abele bertindak luar biasa.
2.      Fiar ba buat saida mak ita halo.
Saida deit ita nia profesi ou ita nia serbisu, no saida deit mak ita atu halo, ita tengki halo ho ita nia fuan laran. Buat saida mak  ita tengki hadomi ba buat saida mak ita halo ne, laiha liafuan isin baruk, laiha liafuan dehan buat saida mak ita halo ne at, no laiha liafuan putus asa. Halo deit ba saida mak ita gosta no ita nia kontenti sei mai tuir ita. Bele nia hanesan osan ou buat nebe sei diak liu tan halo ita kontenti nebe labele troka ho ita nia rikusoin.
3.      Hapara hanoin buat negative.
Hanoin positive ho negative katak buat rua nemak selalu iha ita nia sorin to’o nebe diet. Maybe, ita sei nafatin hanoin buat nebe mak negative, maka ita nia oras au hare fali ba buat saida mak ita atu halo diak ne labele ida. Ejemplo deit ita kolia katak: “Ah’ ne susar liu iha nebe mak hau bele halo hatene?” no buat sira nebe hanesan rekomendasaun nebe ita hare nia negative deit ba saida mak ita halo. Diak liu ita lalais muda tiha fali ba positive. Buat positive ne diak liu ita rai iha ita nia laran sei diak liu tan. Ita atu aumenta tan rejultadu, atu hetan relasaun nebe luan mai ita, atu mana buat saida mak iha ita nia hanoin. Ita atu hare deit ba nia positvo deit, no laos hare fali ba nia negative, tempo ba tempo ita sei la tauk no menos ba buat saida mak ita hasoru. No ita bot sei hanoin katak ita nia an sei diak liu, optimis no penuh dengan semangat.

4.      halo komitmen ba ita nia an.
Dala ruma ita rona ema dehan katak, hau laiha motivasi ou hau lakohi halao ho moris hanesan ne. atu rejolbe masalah ida ne, ita tengki berkomitmen nafatin fiar ita nia an nafatin. Halo komitmen ba ita nia moris lorloron , minutu ba minutu, oras ba oras, no ba ita nia aktivo ida ba aktivo ida. Kemudian ita kolia ita nia komitmen ba ema sira nebe iha o nia sorin, konta tok perkembangan ou kegiatan nebe mak o halo ona, terkait ho o nia komitmen sekecil apapun o tengki konta ba ema ne. ita tengki bertangung jawab ba ita nia komitmen nebe mak ita atu halo. Labele halo moe ita nia an. Halo tiha fali komitmen nebe ohin ita kolia ona ne hanesan penjaga semangat kita.\

5.      mulai halao deit.
Fatin nebe mak lahanesan ona…ita bot halo ona buat foun ida….sekecil apapun! Daripada ita kawatir ba buat saida mak la jelas, diak liu ita tengki halo fali buat nebe foun, ita sente Kaman ita halo fali buat foun.
Posted by ManeIcon On 13.30 READ FULL POST

Ada perbedaan antara menulis biasa dengan penulisan jurnalistik. Bahkan dalam jurnalistik pun dibedakan pula terdiri dari media yang digunakan. Kebetulan saya saat ini adalah produser berita di Trans TV. Jadi saya coba membagikan ilmu penulisan berita untuk TV yang saya geluti selama ini.

Berikut langkah-langkah untuk menulis berita di TV:

Memilih Format Berita TV

Berita di media televisi dapat disampaikan dalam berbagai format. Untuk menentukan format mana yang akan dipilih, tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor itu antara lain:

Ketersediaan gambar dan momen terjadinya peristiwa atau perkembangan peristiwa yang akan diberitakan.

Format-format berita itu antara lain:

Reader.

Ini adalah format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik. Hal ini dapat terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak sempat dipadukan dengan gambar.

Voice Over (VO).

Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca tubuh berita, gambar pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi.

Natsound (natural sound, suara lingkungan).

Suara yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan. Sebelum menulis naskah berita, tentu Reporter harus melihat dulu gambar yang sudah diperoleh, karena tetap saja narasi yang ditulis harus cocok dengan visual yang ditayangkan. VO durasinya sangat singkat (20-30 detik).

Voice Over – Grafik.

Ini adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Namun, ketika presenter membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan. Hal ini mungkin terpaksa dilakukan karena peristiwa yang diliput sedang berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar peliputan yang bisa ditayangkan.

Sound on Tape (SOT).

Ini adalah format berita TV yang hanya berisi lead in dan soundbite dari narasumber. Presenter hanya membacakan lead in berita, kemudian disusul oleh pernyataan narasumber (soundbite).

Format berita ini dipilih jika pernyataan narasumber dianggap lebih penting ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi.

Voice Over – Sound on Tape (VO-SOT).

VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan voice over (VO) dan sound on tape (SOT). Lead in dan isi tubuh berita dibacakan presenter. Lalu di akhir berita dimunculkan soundbite dari narasumber sebagai pelengkap dari berita yang telah dibacakan sebelumnya. Format VO-SOT dipilih jika gambar yang ada kurang menarik atau kurang dramatis, namun ada pernyataan narasumber yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita. Total durasi diharapkan tak lebih dari 60 detik, di mana sekitar 40 detik untuk VO dan 20 detik untuk soundbite.

Package (PKG).

Package adalah format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya tubuh berita ditutup dengan narasi.

Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis.

Live on Cam.

Ini adalah format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Sebelum reporter di lapangan menyampaikan laporan, presenter lebih dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lapangan untuk menyampaikan hasil liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi gambar yang relevan.

Karena siaran langsung memerlukan biaya telekomunikasi yang mahal, tidak semua berita perlu disiarkan secara langsung.

Live on Tape (LOT).

Live on Tape adalah format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan kemudian.

Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung karena pertimbangan teknis dan biaya.

Live by Phone.

Live by Phone adalah format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan presenter, dan kemudian ia memanggil reporter yang ada di lapangan untuk menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.

Phone Record.

Ini adalah format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda (delay). Format ini sebetulnya hampir sama dengan Live by Phone, hanya teknis penyiarannya secara tunda. Format ini jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika diperkirakan akan ada gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung.

Visual News.

Ini adalah format berita TV yang hanya menayangkan (rolling) gambar-gambar yang menarik dan dramatis. Presenter cukup membacakan lead in, dan kemudian visual ditayangkan tanpa tambahan narasi apa pun, seperti apa adanya. Format ini bisa dipilih jika gambarnya menarik, memiliki natural sound yang dramatis (misalnya: suara jeritan orang ketika terjadi bencana alam atau kerusuhan, dan sebagainya). Contoh berita yang layak menggunakan format ini: menit-menit pertama terjadinya bencana Tsunami di Aceh.


Struktur Penulisan Berita TV

Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki maksud tertentu.

Awal (pembuka). Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak berita yang akan disampaikan.

Pertengahan. Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.

Akhir (penutup). Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang diharapkan akan terjadi.

Ini saja belum cukup. Masih ada yang namanya Rumus 5C dalam penulisan berita TV. Apa saja itu? Akan saya sambung dalam tulisan bagian kedua. Tenang saja, tidak lama lagi bagian itu akan segera hadir di sini.

Referensi:

    * Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

    * Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.

    * Ishadi SK. 1999. Prospek Bisnis Informasi di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    * Ishadi S. 1999. Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

    * Smith, Dow. 2000. Power Producer: A Practical guide to TV news Producing – 2nd edition. Washington: Radio-Television News Directors Association.

    * Wahyuni, Hermin Indah. 2000. Televisi dan Intervensi Negara: Konteks Politik Kebijakan Publik Industri Penyiaran Televisi. Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo
Posted by ManeIcon On 11.57 READ FULL POST
Teknik Penulisan Berita untuk Media Televisi Memilih Format Berita TV:

Berita di media televisi dapat disampaikan dalam berbagai format. Untuk menentukan format mana yang akan dipilih, tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor itu antara lain:

Ketersediaan gambar. Jika gambar yang dimiliki sangat terbatas, reporter sulit menulis naskah berita yang panjang. Maka berita dibuat dalam format lebih singkat dan padat, atau dibuat dalam format tanpa gambar sama sekali.

Momen terjadinya peristiwa atau perkembangan peristiwa yang akan diberitakan. Perkembangan terkini dari suatu peristiwa baru sampai ke producer, ketika siaran berita sedang berlangsung. Sedangkan perkembangan itu terlalu penting untuk diabaikan. Jika ditunda terlalu lama, perkembangan terbaru pun menjadi basi, atau stasiun TV lain (kompetitor) akan menayangkannya terlebih dahulu.

Format-format berita itu antara lain:

Reader. Ini adalah format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik. Hal ini dapat terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak sempat dipadukan dengan gambar.

Bisa juga, karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disisipkan di tengah program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang ditayangkan. Reader biasanya sangat singkat. Durasi maksimalnya 30 detik.

Voice Over (VO).Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca tubuh berita, gambar pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi.

Natsound (natural sound, suara lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan. Sebelum menulis naskah berita, tentu Reporter harus melihat dulu gambar yang sudah diperoleh, karena tetap saja narasi yang ditulis harus cocok dengan visual yang ditayangkan. VO durasinya sangat singkat (20-30 detik).

Voice Over - Grafik. VO-Grafik adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Namun, ketika presenter membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan. Hal ini mungkin terpaksa dilakukan karena peristiwa yang diliput sedang berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar peliputan yang bisa ditayangkan.

Sound on Tape (SOT).Sound on Tape (SOT) adalah format berita TV yang hanya berisi lead in dan soundbite dari narasumber. Presenter hanya membacakan lead in berita, kemudian disusul oleh pernyataan narasumber (soundbite).

Format berita ini dipilih jika pernyataan narasumber dianggap lebih penting ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi. Pernyataan yang dipilih untuk SOT sebaiknya yang amat penting atau dramatis, bukan yang datar-datar saja. Format SOT ini bisa bersifat sebagai pelengkap dari berita yang baru saja ditayangkan sebelumnya, atau bisa juga berdiri sendiri. Durasi SOT disesuaikan dengan kebutuhan, tapi biasanya maksimal satu menit.

Voice Over - Sound on Tape (VO-SOT). VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan voice over (VO) dan sound on tape (SOT). Leadin dan isi tubuh berita dibacakan presenter. Lalu di akhir berita dimunculkan soundbite dari narasumber sebagai pelengkap dari berita yang telah dibacakan sebelumnya. Format VO-SOT dipilih jika gambar yang ada kurang menarik atau kurang dramatis, namun ada pernyataan narasumber yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita. Total durasi diharapkan tak lebih dari 60 detik, di mana sekitar 40 detik untuk VO dan 20 detik untuk soundbite.

Package (PKG). Package adalah format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya tubuh berita ditutup dengan narasi.

Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis. Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.

Live on Cam. Live on Cam adalah format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Sebelum reporter di lapangan menyampaikan laporan, presenter lebih dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lapangan untuk menyampaikan hasil liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi gambar yang relevan.

Karena siaran langsung memerlukan biaya telekomunikasi yang mahal, tidak semua berita perlu disiarkan secara langsung. Format ini dipilih jika nilai beritanya amat penting, luar biasa, dan peristiwanya masih berlangsung. Jika peristiwanya sudah berlangsung, perlu ada bukti-bukti yang ditunjukkan langsung kepada pemirsa. Durasinya disesuaikan dengan kebutuhan.

Live on Tape (LOT).Live on Tape adalah format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan kemudian.

Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung karena pertimbangan teknis dan biaya. Meski siarannya ditunda, aktualitas tetap harus terjaga. Durasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, namun biasanya lebih singkat dari format Live on Cam.

Live by Phone. Live by Phone adalah format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan presenter, dan kemudian ia memanggil reporter yang ada di lapangan untuk menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.

Phone Record.Phone Record adalah format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda (delay). Format ini sebetulnya hampir sama dengan Live by Phone, hanya teknis penyiarannya secara tunda. Format ini jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika diperkirakan akan ada gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung.

Visual News. Visual News adalah format berita TV yang hanya menayangkan (rolling) gambar-gambar yang menarik dan dramatis. Presenter cukup membacakan lead in, dan kemudian visual ditayangkan tanpa tambahan narasi apa pun, seperti apa adanya. Format ini bisa dipilih jika gambarnya menarik, memiliki natural sound yang dramatis (misalnya: suara jeritan orang ketika terjadi bencana alam atau kerusuhan, dan sebagainya). Contoh berita yang layak menggunakan format ini: menit-menit pertama terjadinya bencana Tsunami di Aceh.

Vox Pop. Vox pop (dari bahasa Latin, vox populi) berarti "suara rakyat." Vox pop bukanlah format berita, namun biasa digunakan untuk melengkapi format berita yang ada. Isinya biasanya adalah komentar atau opini dari masyarakat tentang suatu isyu tertentu. Misalnya, apakah mereka setuju jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Jumlah narasumber yang diwawancarai sekitar 4-5 orang, dan diusahakan mewakili berbagai kalangan (tua, muda, laki-laki, perempuan, kaya, miskin, dan sebagainya). Durasi vox pop sebaiknya singkat saja dan langsung menjawab pertanyaan yang diajukan.

Struktur Penulisan Berita TV:

Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki maksud tertentu.

Awal (pembuka). Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak berita yang akan disampaikan.

Pertengahan. Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.

Akhir (penutup). Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan peristiwa yang diharapkan akan terjadi.

Rumus 5 C untuk Penulisan Berita di Media TV:

Conversational:

Ketika menulis naskah berita untuk media televisi, kita menulis untuk didengar. Ingat, televisi adalah media audio-visual, bukan media cetak. Pemirsa kita melihat (gambar/visual) dan mendengar (suara/audio), bukan membaca naskah berita seperti membaca koran.

Kelemahan media televisi adalah berita yang ditayangkan di layar televisi umumnya hanya muncul satu kali. Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita pada tayangan pertama, ia tak punya peluang untuk minta diulang. Kecuali mungkin untuk berita yang dianggap sangat penting, sehingga dari waktu ke waktu selalu diulang dan perkembangannya di-update oleh stasiun TV bersangkutan.

Keterbatasan tersebut berlaku untuk media TV konvensional. Namun, saat ini sudah muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang di sejumlah negara maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol television), yang bersifat interaktif. Pemirsa yang berminat bisa mengulang bagian dari tayangan TV yang ia inginkan, tentunya dengan membayar biaya tertentu.

Namun, IPTV mensyaratkan adanya infrastruktur telekomunikasi pita lebar yang canggih dan mahal, yang saat ini belum tersedia di Indonesia. Dalam dua atau tiga tahun ke depan (katakanlah sampai tahun 2010), tampaknya infrastruktur semacam ini juga belum siap untuk mewujudkan kehadiran IPTV di Indonesia. Jadi, dalam pembahasan teknik penulisan naskah berita, kita mengasumsikan, media televisi di Indonesia sampai tahun 2010 masih akan bersifat konvensional.

Untuk media televisi yang konvensional, sebuah tayangan berita tidak bisa disimak dan dibaca berulang-ulang seperti kita membaca koran. Pemirsa hanya punya satu kesempatan untuk menangkap isi berita Anda. Oleh karena itu, berita di TV dibuat dengan gaya bahasa bertutur, seperti percakapan sehari-hari, karena ini adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah naskah berita seperti gaya orang berbicara.

Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, kita amat jarang menggunakan kalimat yang berpanjang-panjang, atau memiliki anak-anak kalimat. Namun, meskipun berita di TV menggunakan gaya bahasa bertutur, tata bahasanya tetap harus benar.

Clear:

Batasi kalimat untuk satu gagasan saja. Hal ini akan memudahkan para pendengar untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa jargon atau slang, yang hanya dikenal kalangan tertentu. Hindari susunan kalimat yang rumit.

Atribusi untuk narasumber disampaikan lebih dulu sebelum pernyataannya, dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindarkan kebingungan di pihak pemirsa, dalam membedakan mana narasi dari si reporter dan mana opini dari si narasumber. Ini bertolak belakang dengan praktik yang biasa dilakukan di media cetak.

Jangan menggunakan terlalu banyak angka. Penyebutan angka-angka sulit ditangkap oleh pemirsa ketika mendengarkan berita. Buatlah angka itu mudah dimengerti. Jangan menempatkan angka di awal kalimat, karena bisa membingungkan.

Concise:

Gunakan kalimat-kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif).

Tulislah kalimat-kalimat yang pendek. Menurut hasil riset, kalimat pendek lebih mudah dipahami dan lebih kuat, ketimbang kalimat-kalimat panjang. Sebetulnya tidak ada aturan wajib tentang panjang kalimat yang dibolehkan. Namun, cobalah membatasi agar setiap kalimat yang Anda tulis tidak lebih dari 20 kata.

Compelling:

Tulislah dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis berita menggunakan kalimat aktif karena lebih kuat dan lebih menarik. Selain itu, kalimat aktif juga lebih pendek daripada kalimat pasif.


Cliché free:

Kalimat atau pernyataan klise adalah pernyataan yang sudah terlalu sering digunakan di media. Pernyataan klise mungkin tidak akurat dan salah arah, namun harus diakui, banyak reporter merasa sulit menghindari pernyataan klise seperti ini.

Contoh kalimat klise untuk penutup berita: "Kasus itu masih dalam penyelidikan." Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun kepada pemirsa.

Maka, kalimat klise ini sebaiknya diganti dengan yang lebih informatif. Misalnya: "Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan. Polisi mengharapkan, hasil penyidikan akan dapat diungkapkan hari Jumat besok. Reportase Trans TV akan melaporkan perkembangan ini besok untuk Anda."

Aturan-aturan Dasar:

Ada aturan-aturan dasar tertentu dalam penulisan berita untuk media televisi. Aturan ini bertujuan untuk membuat isi berita tersebut lebih mudah dipahami oleh pemirsa. Aturan ini juga akan membantu dan memudahkan presenter atau reporter di lapangan untuk membacakan berita tanpa kesalahan.

Angka. Dalam penulisan angka, sebutkan jelas angka dari "satu" sampai "sebelas". Lebih dari "sebelas", ditulis dalam bentuk angka: 12, 14, 25, dan seterusnya.

Untuk uang senilai Rp 145.325,50 tulis saja "seratus empat puluh lima ribu rupiah" atau "145 ribu rupiah."

Untuk menyebut tahun, sebut apa adanya, karena presenter akan dengan cepat memahami angka tahun. Misalnya: 1998, 2007, dan seterusnya.

Singkatan dan akronim. Tuliskan dengan jelas singkatan sebagaimana Anda ingin mendengarnya on air. Misalnya: ITB ditulis "I-T-B."

Jika suatu akronim sudah cukup dikenal, biarkan seperti apa adanya di naskah. Misalnya: NATO, OPEC, BAKIN, dan sebagainya.

Namun, jika si reporter ragu pemirsa akan memahami singkatan atau akronim itu, gunakan saja kepanjangan lengkapnya. Hal itu lebih aman dan menghindarkan presenter dari kemungkinan membuat kekeliruan.

Punctuation. Jangan gunakan punctuation dalam penulisan berita. Juga colon dan semicolon. Koma juga jarang digunakan dalam naskah untuk menandai jeda atau perubahan pemikiran. Presenter lebih suka menggunakan tiga titik ("...") untuk menandai jeda, karena lebih mudah dibaca di alat TelePrompTer.

Nama. Selalu gunakan nama dan gelar secara sederhana dan bertutur. Jika Anda harus mengidentifikasi seseorang dengan gelarnya, tuliskan gelar itu di depan nama mereka, seperti ketika kita memberi atribusi. Kita bisa menambahkan informasi identifikasi lain, sesudah menyebut nama.

Spelling. Salah menyebut kata atau salah mengeja bisa terjadi pada presenter. Itulah sebabnya, sebelum tampil di layar TV, mereka memang sebaiknya membaca dulu naskah beritanya. Namun, sering hal ini tak dilakukan karena berbagai sebab. Entah karena sekadar malas, atau berita memang ditulis dadakan. Untuk menghindari kekeliruan, reporter yang menulis berita perlu memberitahu presenter, tentang cara mengucapkan nama atau istilah tertentu yang tidak biasa.

Grammar/Tata bahasa. Tata bahasa yang buruk bisa berdampak jelek pada penampilan presenter. Maka, periksalah sekali lagi naskah berita, untuk menghindari tata bahasa yang buruk, sebelum naskah itu diserahkan ke presenter.

Lead yang menjual:

Setiap berita harus dimulai dengan kalimat lead yang kuat. Lead yang paling efektif biasanya mengacu ke beberapa aspek dari berita, yang dianggap penting atau menarik bagi pemirsa. Aspek ini kita namai "hook." Kenali aspek dalam berita itu yang akan memancing perhatian pemirsa dan gunakanlah pada kalimat lead. Lead semacam itu akan memelihara tingkat perhatian dari pemirsa TV.
Posted by ManeIcon On 11.52 READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube