Selasa, 04 Desember 2012

Pengertian Jurnalistik Secara harfiyah

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.
1.      Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

2.      Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.


3.      Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.

Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan. Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa. Jurnalistik erat kaitannya dengan istilahpers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau suatu alat madia massa.
Pengertian jurnalistik dari berbagai literature dapat dikaji definisi jurnalistik yang jumlahnya begitu banyak. Namun jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual (fact) atau pendapat seseorang (opini), untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak. Jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaopran setiap hari. Jadi jurnalistik bukan pers, bukan media massa. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.
M. Djen Amar, jurnalistik adalah usaha memproduksi kata-kata dan gambar-gambar yang dihubungkan dengan proses transfer ide atau gagasan dengan bentuk suara, inilah cikal bakal makna jurnalistik sederhana. Pengertian menurut Amar juga dijelaskan pada Sumadiria. Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya. M. Ridwan, adalah suatu kepandaian praktis mengumpulkan, mengedit berita untuki pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan terbitan berkala lainnya. Selain bersifat ketrampilan praktis, jurnalistik merupakan seni. Onong U. Effendi, jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak. Pada mulanya jurnalistik hanya mengelola hal-hal yang sifatnya informatif saja. Astrid S. Susanto, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. 2. Ruang Lingkup Jurnalistik Ruang lingkup jurnalistik sama saja dengan ruang lingkup pers.
Dalam garis besar jurnalistik Palapah dan Syamsudin dalam diktat membagi ruang lingkup jurnalistik ke dalam dua bagian, yaitu :
a)      News dan views (Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”). News dapat dibagi menjadi menjadi dua bagian besar, yaitu :
Ø  Stainght news (hard news/berita langsung) yang terdiri dari :
1.      Matter of fact news
2.      Interpretative report
3.      Reportage
Ø  Feature news, yang terdiri dari :
1.      Human interest features
2.      Historical features
3.      Biographical and persomality features
4.      Travel features
5.      Scientifict features
b)      Views dapat dibagi kedalam beberapa bagian yaitu :
1.      Editorial
2.      Special article
3.      Colomum
4.      Feature article
c)      Bentuk Jurnalistik Jurnalistik dibagi menjadi tiga bagian besar:
1.      Jurnalistik media cetak (newspaper and magazine journalism)
2.      Jurnalistik media elektronik auditif (radio broadcast journalism)
3.      Jurnalistik audio visual (television journalism)
d)     Produk Jurnalistik Produk jurnalistik adalah
1.      media cetak ;surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkalanya
2.      media elektronik; radio, televisi, dan media on-line internet.

e)      Syarat kelayakan Berita:
1.      Aktual (terbaru)
2.      Proximity (kedekatan)
3.      Performance (keterkenalan)
4.      Objektif
5.      Berimbang
6.      Tidak mencampurkan fakta dan opini
7.      Akurat
8.      Konflik Media cetak dibagi menjadi tiga kelompok besar


           Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Ø  Tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut: 1.
·         Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)
·         Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
·         Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead. meliputi:
a)       Berita langsung (straight news)
b)      Berita menyeluruh (comprehensive news)
c)      Berita mendalam (depth news)
d)     Laporan mendalam (depth reporting)
e)      Berita penyelidikan (investigative news)
f)       Berita khas (feature news)
g)      Berita gambar (photo news)
           


           Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini adalah kolom, tajuk rencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.  
           Iklan (advertising). Dari ketiganya, hanya news dan views yang termasuk produk jurnalistik, sementara iklan bukan produk jurnalistik meskipun teknik yang digunakan merujuk pada teknik jurnalistik.

           Jurnalistik Pers Jurnalistik pers mulai dikenal pada 1744 ketika sebuah surat kabar bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada abad 20, Medan Prijaji sebagai surat kabar pertama milik bangsa Indonesia terbit di Bandung. Medan Prijaji dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono. Jurnalistik dalam Orde Reformasi Sejak kejatuhan rezim Soeharto, kebebasan jurnalistik berubah secara drastis menjadi kemerdekaan jurnalistik. Departemen Penerangan sebagai malaikat pencabut nyawa pers dibubarkan. UU Pokok Pers No.21/1982 diganti dengan UU Pokok Pers No.40/1999. Siapa pun bisa menerbitkan dan mengelola pers. Siapa pun bisa menjadi wartawan dan masuk dalam organisasi pers mana pun. RUANG LINGKUP PERS Pers mengandung dua arti. Arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk pada media cetak berkala. Dalam arti luas, pers selain menunjuk pada media cetak berkala juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audiovisual berkala. Pers dalam arti luas disebut media massa.
  Fungsi Utama Pers Terdapat lima fungsi utama pers yang berlaku secara universal:
1.      Informasi (to inform)
2.      Edukasi (to educate)
3.      Koreksi (to influence)
4.      Rekreasi (to entertain)
5.      Mediasi (to mediate)

Karakteristik Pers Karakteristik adalah ciri-ciri spesifik. Terdapat lima ciri spesifik pers:
1.      Periodesitas
2.      Publisitas
3.      Aktualitas
4.      Universalitas
5.      Objektivitas
Posted by ManeIcon On 07.53 READ FULL POST


Pengantar Ilmu Komunikasi
Karangan Drs. Dani Vardiansyah, M.Si

Semester Ganjil
Pertanyaan Evaluasi dan Diskusi (Hal. 6)
Jelaskan dan uraikan delapan konsep utama di bawah ini :

a. Ilmu-Ilmu Alam
Adalah ilmu yang mempelajari tentang zat, benda dan gejala alam yang ada di alam semesta.
b. Ilmu-Ilmu Sosial
Adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan hubungan sosial antarmanusia.
c. Ilmu Sosial Murni
Adalah cabang ilmu yang berasal dari ilmu-ilmu sosial.
d. Ilmu Sosial Terapan
Adalah cabang ilmu yang berkembang dari ilmu sosial murni.
e. Interdisipliner
Adalah ilmu komunikasi yang memanfaatkan ilmu yang berada di dalam rumpun ilmu sosial.
f. Multidisipliner
Adalah ilmu komunikasi yang  memanfaatkan ilmu yang berada di luar rumpun ilmu sosial.
g. Objek Materia
Adalah objek yang diamati. (Misalnya manusia dan tindakannya dalam konteks sosial)
h. Objek Forma
Adalah cara objek material mengkaji pesan dalam kehidupan sosialnya. (Misalnya komunikasi itu sendiri sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia).

Bagaimanakah kedudukan ilmu komunikasi dalam hubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya?
Jawaban :
Kedudukan ilmu komunikasi sangat penting karena komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dalam ilmu pengetahuan lainnya(George H. Mead), mengingat komunikasi sangat diperlukan oleh siapapun. Walaupun ilmu komunikasi hanyalah ilmu sosial terapan, namun ilmu komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu pengetahuan lainnya.

Apakah persamaan dan perbedaan ilmu komunikasi dengan ilmu – ilmu sosial lainnya?
Jawaban :
Persamaan : sama – sama didasari oleh filsafat ilmu dan sama – sama menjadikan manusia sebagai objek materianya.
Perbedaan : ilmu komunikasi mempelajari tentang perilaku dan hubungan antar manusia dalam kehidupan. Ilmu komunikasi merupakan ilmu sosial terapan yang mengaplikasikan konsep – konsep yang bersumber dari ilmu sosial terapan lainnya, sehingga membuat ruang lingkup ilmu komunikasi menjadi lebih kompleks daripada ilmu sosial lainnya.

Bagaimanakah sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu komunikasi dilihat dari para tokoh pendirinya?
Jawaban :
Sebenarnya ilmu komunikasi sudah berkembang pesat jauh sebelum tahun 1457, namun terputus rekam jejaknya selama kurang lebih 1400 tahun.
Pada akhir PD II, ilmu komunikasi kembali berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang ditemukan.
Observasi, riset dan perubahan sosial yang ada membuat ilmu komunikasi berkembang sangat pesat.
Teori – teori ilmu komunikasi mulai dikembangkan dari buah pikiran – pikiran yang dipelopori leh John Dewey kemudian diikuti oleh tokoh – tokoh ternama lainnya.
Posted by ManeIcon On 07.48 READ FULL POST

Selasa, 27 November 2012

Standar Kompetensi:
Memahami isi berita dari radio/televisi

Kompetensi Dasar:
9.1 Menemukan  pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan  
     bagaimana) yang didengar dan atau ditonton  melalui radio/televisi
9.2 Mengemukakan kembali berita yang didengar/ ditonton  melalui radio/televisi

Tujuan pokok pembelajaran berikut ini, Anda diharapkan dapat:
·     mampu mendengarkan berita dengan baik
·     memahami inti berita yang telah didengar
·     menemukan pokok-pokok berita yang telah didengar
·     mengemukakan kembali berita yang didengar

Pengantar
Kegiatan mendengarkan sudah sering kita lakukan baik dari siaran televise maupun radio. Informasi yang kita dapatkan terkadang penting bagi kita terkadang juga tidak. Secara tidak langsung informasi yang kita dapatkan dapat kita identifikasi unsure-unsur pokoknya sehingga kita dapat menentukan informasi penting yang berupa inti berita pada informasi yang kita dengar.

Deskripsi Materi
A. Menemukan Pokok-Pokok Berita Radio/Televisi
Kemampuan mendengarkan berita merupakan kemampuan yang penting pada era informasi ini. Untuk itu, pada bagian ini kamu akan berlatih menyimpulkan isi berita dan memahami ciri penyiar dalam membacakan berita!

Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menemukan pokok-pokok berita dari siaran berita radio atau televisi adalah (1) mencatat rincian isi berita yang didengar/ditonton dan (2) mencatat inti informasi dari berita yang didengar/ditonton.

1. Mendengarkan Berita
Materi dalam pembelajaran keterampilan mendengarkan berita pada dasarnya teknik mendengarkan dengan menyimak secara alami. Hanya saja dalam pembelajaran ini menekankan pada aspek-aspek yang harus diperhatikan ketika seseorang mendengarkan berita. Sama halnya dengan materi pembelajaran berita, materi pokok dalam pembelajaran keterampilan mendengarkan berita ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi inti dalam sebuah berita. Inti dalam sebuah berita ada pokok informasi (isi berita) yang disampaikan. 
Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa atau kejadian. Biasanya peristiwa yang dilaporkan adalah sesuatu yang luar biasa dan menarik perhatian banyak orang. Satu media dengan media yang lain, sering melaporkan peristiwa yang sama. Berarti isi berita juga sama. Namun, cara penyajian kedua media tersebut sering berbeda. Seperti kita ketahui bahwa pokok-pokok (sering disebut unsur-unsur berita) meliputi 5W (what = apa, who = siapa, where = di mana, when = kapan, dan why = mengapa ) + 1H (how =  bagaimana).
Pada dasarnya teks berita disusun dengan alur piramida terbalik. Itu artinya berita disajikan dengan cara mendahulukan hal yang terpenting. Yang dianggap paling penting dan menarik disajikan pada awal dan dijadikan teras berita. Bagian-bagian berikutnya adalah penjelasan atas informasi utama yang disajikan. Hal inilah yang menjadikan perbedaan penyajian dalam teks berita. Masing-masing penulis berita (wartawan) tidak sama pendapatnya tentang pentingnya suatu hal. 



2. Mencatat Rincian Isi Berita yang Didengar/Ditonton

Dengarkanlah video siaran berita televise yang sudah diunduh dan sudah tersedia di halaman weblog dengan cermat. Pada halaman weblog berikut telah disediakan beberapa video siaran berita dengan topik yang berbeda-beda. Sambil mendengarkan/menonton, catatlah isi berita dengan teknik catat bersusun berikut! Hal-hal penting meliputi pokok-pokok berita, yakni: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana (adik simba).

Isi berita adalah materi yang disampaikan dalam sebuah berita. Untuk mempermudah dalam memahami isi berita. Untuk mengetahui isi berita, dapat menggunakan kata tanya. Kata yang dimaksud adalah; apa, siapa, di mana. kapan, mengapa, dan bagaimana. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan rumusan 5 W + 1 H; what, who, where, when, why, dan how. Dalam bahasa Indonesia biasa disingkat dengan istilah "adiksimba" (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Berikut penjelasan singkat tentang isi berita:
  1. Apa            : digunakan untuk menanyakan peristiwa.
  2. Siapa          : digunakan untuk menanyakan orang yang terlibat
  3. Di mana      : digunakan untuk menanyakan tempat kejadian
  4. Kapan         : digunakan untuk menanyakan waktu kejadian
  5. Mengapa     : digunakan untuk menanyakan sebab terjadinya peristiwa
  6. Bagaimana  : digunakan untuk menanyakan jumlah, proses, akibat dsb.  
video
Video 1. MER-C Membangun Rumah Sakit di Gaza Palestina


Evaluasi
1. Dengarkan video siaran berita yang tersedia pada halaman blog berikut! 
2. Tentukan unsur-unsur pokok berita yang terdapat pada video siaran berita berikut! 
3. Tentukan inti berita video siaran berita yang sudah kalian dengarkan tersebut!

 sumber
Posted by ManeIcon On 09.11 READ FULL POST

Senin, 26 November 2012



Seorang gadis kecil membaca berita melalui surat kabar (koran) yang diantarkan kerumahnya tentang pendaratan di bulan pada tahun 1969

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

Daftar isi

Pengertian Pers menurut para ahli

  • Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
  1. Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan kata tertulis
  2. Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.
Pers berarti:
  1. alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
  2. alat untuk menjepit atau memadatkan
  3. surat kabar dan majalah yang berisi berita
  4. orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
Pers adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya.[1]
Dalam bukunya Four Theories of the Press yang ditulis oleh Wilbur Schramm dkk mengemukakan 4 teori terbesar pers, yaitu the authotarian, the libertarian, the social responsibility dan the soviet communist theory. Keempat teori tersebut mengacu pada satu pengertian pers sebagai pengamat, guru, dan forum yang menyampaikan pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka ditengah tengah mesyarakat.[1]

Dalam bukunya Understanding Media terbitan tahun 1996 mengenai pers sebagai the extended man, yaitu yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan peristiwa satu dengan peristiwa lain pada moment yang bersamaan.[1]
Menurut Bapak Pers Nasional, pers adalah yang membentuk pendapat umum melalui tulisan dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang mampu membakar semangat para pejuang dalam memperjuangkan hak hak Bangsa Indonesia masa penjajahan Belanda.[1]

Sejarah Pers Di Indonesia

  • Masa Penjajahan Belanda

Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619 menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar” pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC. Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan.
  • Masa Pendudukan Jepang

Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, di zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
  • Masa Revolusi Fisik

Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
  • Masa Demokrasi Liberal

Dalam aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar. Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press), yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
  • Masa Demokrasi Terpimpin

Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
  • Masa Orde Baru

Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • Masa Reformasi

Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan posisinya sebagai presiden.

Perkembangan Pers Di Indonesia

  • Perkembangan pers di Indonesia berawal pada penerbitan surat kabar pertama, yaitu Bataviasche Novelles en Politique Raisonemnetan yang terbit 7 Agustus 1774.
  • Kemudian muncul beberapa surat kabar berbahasa Melayu, antara lain Slompet Melajoe, Bintang Soerabaja (1861), dan Medan Prijaji (1907).
  • Majalah tertua ialah Panji Islam (1912-an)
  • Surat kabar terbitan peranakan Tionghoa pertama kali muncul adalah Li Po (1901), kemudian Sin Po (1910).
  • Surat kabar pertama di Indonesia yang menyiarkan teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah surat kabar Soeara Asia.
  • Sesudah itu, surat kabar nasional yang memuat teks proklamasi adalah surat kabar Tjahaja (Bandung), Asia Raja (Jakarta), dan Asia Baroe (Semarang).
  • Corak kehidupan politik, ideologi, kebudayaan, tingkat kemajuan suatu bangsa sangat mempengaruhi sistem pers di suatu negara.
Secara umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah terhadap pers yang otoriter dan demokratis. Diantara keduanya terdapat variasi dan kombinasi, bergantung tingkat perkembangan masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter, ada yang quasi demokratis, dan sebagainya.

Jenis-jenis media massa

  • Media massa tradisional

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
  1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
  2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
  3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima.
  4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
hai hai
  • Media massa modern

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
  1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya)
  2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
  3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
  4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
  5. Penerima yang menentukan waktu interaksi

Fungsi Pers

Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungsi pers adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sementara itu Pasal 6 UU Pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut ;
  • Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkan nilai nilai dasar demokrasi dan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia. Selain itu pers juga harus menghormati kebinekaan mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benr melakukan pengawasan. [2]
  • Sebagai pelaku Media Informasi
Pers itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi.
  • Fungsi Pendidikan
Pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.
  • Fungsi Hiburan
Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur.
  • Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan)
  2. Social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat)
  3. Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)
  4. Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah)
  • Sebagai Lembaga Ekonomi
Pers adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers dapat memamfaatkan keadaan di sekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers sebagai lembaga sosial dapat memperoleh keuntungan maksimal dari hasil prodduksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri.

Pengaruh media massa pada budaya

Menurut Karl Erik Rosengren pengaruh media cukup kompleks, dampak bisa dilihat dari:
  1. skala kecil (individu) dan luas (masyarakat)
  2. kecepatannya, yaitu cepat (dalam hitungan jam dan hari) dan lambat (puluhan tahun/ abad) dampak itu terjadi.
Pengaruh media bisa ditelusuri dari fungsi komunikasi massa, Harold Laswell pada artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model sederhana yang sering dikutip untuk model komunikasi hingga sekarang, yaitu :
  1. Siapa (who)
  2. Pesannya apa (says what)
  3. Saluran yang digunakan (in what channel)
  4. Kepada siapa (to whom)
  5. Apa dampaknya (with what effect)
Model ini adalah garis besar dari elemen-elemen dasar komunikasi. Dari model tersebut, Laswell mengidentifikasi tiga dari keempat fungsi media.
  • Fungsi-fungsi media massa pada budaya

  1. Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan.
  2. Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian pilihan solusi untuk suatu masalah.
  3. Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.
  4. Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).
  • Pengaruh media massa pada pribadi

Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari [3]
  • Pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media.
  • Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi memengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut, dimana kehidupan keluarga ilustrasi itu terlihat begitu sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi menu pembicaraan sehari-hari pemirsanya, atau mereka mulai menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil yang terjadi pada tokoh tersebut.
  • Ketiga, media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat. Contohnya anak-anak kecil dengan cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses pengidolaaan ini terjadi dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka, meniru cara mereka berpakaian. Sementara untuk orang dewasa mereka mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka inginkan untuk mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita dengan cara tertentu kita melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus", atau menggunakan kacamata a'la "Catatan si Boy".
  • Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi "penentu", dimana mereka menentukan arah media populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
Penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mendukung pemirsanya menjadi lebih baik atau mengempiskan kepercayaan dirinya. Media bisa membuat pemirsanya merasa senang akan diri mereka, merasa cukup, atau merasa rendah dari yang lain.

Kebebasan Pers di Indonesia

Dengan adanya kebebasan media massa maka akhirnya mengalami pergeseran ke arah liberal pada beberapa tahun belakangan ini. Ini merupakan kebebasan pers yang terdiri dari dua jenis : Kebebasan Negatif dan Kebebasan Positif.
  • Kebebasan negatif merupakan kebebasan yang berkaitan dnegan masyarakat dimana media massa itu hidup. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan dari interfensi pihak luar organisasi media massa yang berusaha mengendalikan, membatasi atau mengarahkan media massa tersebut.
  • Kebebasan positif merupakan kebebasan yang dimiliki media massa secara organisasi dalam menentukan isi media. Hal ini berkaitan dengan pengendalian yang dijalankan oleh pemilik media dan manajer media terhadap para produser, penyunting serta kontrol yang dikenakan oleh para penyunting terhadap karyawannya. [4]
Kedua jenis kebebasan tersebut, bila melihat kondisi media massa Indonesia saat ini pada dasarnya bisa dikatakan telah diperoleh oleh media massa kita. Memang kebebasan yang diperoleh pada kenyataannya tidak bersifat mutlak, dalam arti media massa memiliki kebebasan positif dan kebebasan negatif yang kadarnya kadang-kadang tinggi atau bisa dikatakan bebas yang bebas-sebebasnya tanpa kontrol sedikitpun.

Hubungan antara Pers dan Jurnalistik

Pers dan jurnalistik merupakan suatu kesatuan yang bergerak dalam bidang penyiaran informasi, hiburan, keterangan, dan penerangan. Artinya adalah bahwa antara pers dan jurnalistik mempunyai hubungan yang erat. Pers sebagai media komunikasi massa tidak akan berguna apabila sajiannya jauh dari prinsip-prinsip jurnalistik. Sebaliknya karya jurnalistik tidak akan bermanfaat tanpa disampaikan oleh pers sebagai medianya, bahkan boleh dikatakan bahwa pers adalah media khusus untuk digunakan dalam mewujudkan dan menyampaikan karya jurnalistik kepada khalayak (Kustadi Suhandang, 2004:40).

Referensi

  1. ^ a b c d "Menurut para ahli". http://www.anneahira.com/pengertian-pers-menurut-para-ahli.htm. Diakses pada 11 April 2012. 
  2. ^ http://www.scribd.com/kinjat/d/25964065-Fungsi-Dan-Peranan-Pers
  3. ^ (Inggris) Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition.
  4. ^ Abdullah, Irwan, 2001, Seks, Gender dan Reproduksi Kekuasaan, Tarawang Press, Yogyakarta
Posted by ManeIcon On 20.17 READ FULL POST
Esai Test:
  1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengertian Pers ? Pers di kenla dalam arti sempit dan arti luas , jelaskan masing-masing pengertian tersebut !
  2. Aspek kompetensi wartawan terdiri dari aspek kesadaran , aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Khusus mengenai aspek keterampilan , apa saja kompetensi yang hatus di punyai wartawan? Jelaskan secara singkat. 
  3. Siebrt dkk menulis buku yang sangat terkenal yaitu Press Four Theories Of The Press (4 Teori Tentang Pers). Sebutkan 4 teori tersebut dan jelaskan dengan singkat. 
  4. Dalam organisasi perusahaan pers di kenal unit redaksi dan unit usaha. Jelaskan secarsa singkat , bagian apa saja yang ada di unit redaksi dan unit usaha. 
  5. Kode etik jurnalistik mengenai istilah Embargo dan Off The Record. Jelaskan persamaan dan perbedaan dari masing-masing istilah tersebut.

Posted by ManeIcon On 19.39 READ FULL POST

Selasa, 20 November 2012




Deskripsi adalah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri [1]
Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman peneliti lain, sehingga mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, bagaimana rasanya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail diciptakan dan dipakai dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.
Saat data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam angka-angka maka hal ini dinamakan penelitian kuantitatif. Sebaliknya, apabila data, deskripsi, dan analisis kesimpulannya disajikan dalam uraian kata-kata maka dinamakan penelitian kualitatif[2] .
tulisan deskripsi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan sebuag objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh pendapat pendapat pengarang di dalam deskripsi tsb (andy the gunnerz)

Catatan kaki

  1. ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal.9
  2. ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal.10
Posted by ManeIcon On 08.46 READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube